Minggu, 20 Oktober 2013

raditya dika

Nyokap memandangi penjuru kamar gue. Dia
diam sebentar, tersenyum, lalu bertanya,
'Kamu takut ya? Makanya belom tidur?'
'Enggak, kenapa harus takut?'
'Ya, siapa tahu rumah baru ini ada hantunya,
hiiiiii...,' kata Nyokap, mencoba menakut-
nakuti.
'Enggak takut, Ma,' jawab gue.
'Kikkikikiki.' Nyokap mencoba menirukan suara
kuntilanak, yang malah terdengar seperti ABG
kebanyakan ngisep lem sewaktu hendak
photobox. 'Kikikikikiki.'
'Aku enggak ta'
'KIKIKIKIKIKIKIKI!' Nyokap makin menjadi.
'Ma,' kata gue, 'kata orang, kalo kita malem-
malem niruin ketawa kuntilanak, dia bisa
dateng lho.'
'JANGAN NGOMONG GITU, DIKA!' Nyokap
sewot. 'Kamu durhaka ya nakut-nakutin orang
tua kayak gitu! Awas, ya, kamu, Dika!'
'Lah, tadi yang nakut-nakutin siapa, yang
ketakutan siapa.'

Tidak ada komentar:

Posting Komentar